Hingga hari ini aku masih di
beri kepercayaan untuk tetap melihat semua keagungan-Nya..
Hari pertama di angka baruku
dengal awal yang cukup nyebelin.. telat bangun gara-gara mimpi yang serasa
nyata,, diketawain si siteteh si aa,, pagipagi dengan lari marathon menuju
kamar mandi dan berakhir dengan FIX
KESINGAN MAKSIMAL !!!!! kebayang ga aku berangkat kerja hampir jam
Sembilan,, dan ini pengalaman pertamaku kesiangan ampe separah ini -____-
tapi pagi ini juga ga bgitu buruk.. cukup menyenangkan karena guyuran bermacam doa dan harapan dari orang-orang tersayang yang terus membanjiri layar handphone ku dari jam 00:01 tadi malam..
thank for my plen :*
Okeeh mesti nyebelin tapi
gokil lah.. :D
Dan tetap rasa syukurku
slalu ku panjatkan untuk hari special ini.. :)
Well… Kini aku dihadapkan
dengan angka dua puluh tiga setelah melalui berbagai kisah di dua puluh dua
kemarin..
Angka dua puluh dua
telah kulalui dengan berbagai suka duka serta warna warni yang ku bungkus dalam
sebuah cerita..
Cerita yang akan slalu ku
simpan dalam museum jiwa..
Berbagai masalah kuhadapi
dalam perjalanan angka itu,, yang memaksaku untuk mengerti arti sebuah
pendewasaan..
Ribuan tetes air mata ku
jatuhkan di angka itu,, yang memaksaku untuk mengerti arti dari sebuah keikhlasan,,
Teringat dalam renungku sekilas
tentang perjalanan dua puluh duaku ..
Berawal dari sebuah kue tar
berhias foto “kita” serta sebuah box berisi jam tangan dari seseorang yang
sempat memberi warna di angka ku itu..
Dua puluh duaku sungguh
berawal indah..
Ia slalu menemani di
berbagai kondisiku. Bahkan di saat kondisi terburukku sekalipun. Aku yang dulu
merasa sebatang kara tinggal di perantauan, namun masih bisa tersenyum karena
Ia yang slalu membuatku merasa ada.. karena nya juga aku masih bisa kuat saat
harus tinggal sendiri di kota ini.. karena nya aku mampu menahan ledakan
tangisku saat ku dihadapkan masalah dengan kakakku satu-satunya..
Dia lah yang menjadi alasan
aku masih bertahan tinggal di kota ini saat itu..
Namun semua keindahan itu
berakhir di pertengahan dua puluh duaku.. kekecewaan kini menghiasi angka dua
puluh dua ku.. Ia tak lagi menjadi kekuatanku.. bahkan ia telah membuatku
rapuh.. Ia pergi disaat ku kembali jalin hubungan baik dengan kakaku.. entah
kenapa aku harus kehilangan orang yang slalu menguatkan hari-hariku di saat ku
mulai melihat kembali kasih sayang kakaku dan di saat ku kembali ke rumah..
Dan hari itu,, hari kedua
bulan ramadhan di angka dua puluh duaku,, awal ku merasa tersakiti oleh orang yang
aku banggakan.. yah.. hari yang tak mungkin bisa aku lupakan.. betapa aku
merasakan sakit yang sangat dalam di hari itu..
Enam bulan ku genggam
kekecewaan itu,, hatiku yang merona saat itu berubah jadi kelabu..
Tak ada tawa,, tak ada ceria
dalam rautku meskipun aku tahu ada seseorang di sana yang berusaha
mengembalikan semua ceriaku.. seseorang yang telah mencuri semua perhatian
keluargaku.. seseorang yang tak pernah ingin ku lihat karena suatu alasan..
Hingga entah kapan dan apa
yang terjadi akhirnya tawa itu kembali aku temukan..
Kebahagiaan tiba-tiba
menyelimutiku kembali di hampir penghujung dua puluh duaku..
aku mulai menyadari akan
semua pengorbanan seseorang..
seseorang yang slalu ada
meski tak ku harapkan,, seseorang yang slalu datang meski tak ku minta,,
seseorang yang tak pernah marah meski slalu ku kecewakan..
dan di penghujung dua puluh
duaku,, aku melakukan sebuah kesalahan besar.. alasan yang dulu tak ingin ku
langgar akhirnya aku langgar juga.. hatiku luluh tanpa alasan..
entah apa yang terjadi,,
hatiku tiba-tiba berontak untuk menerima uluran tangan hangatnya..
kesedihanku hilang saat
bersamanya,,
hatiku merasakan segarnya oksigen
baru ketika ku mulai menerima kehadirannya..
bebas,, lepas,, tak ada
penat yang dulu ku rasakan..
semua sakit dalam hatiku
telah terbalut oleh kebahagiaan baruku.. dan kelabukupun sedikit demi sedikit
kembali menjadi merona..
namun semua tak berakhir
lama.. sesuatu terjadi dan *plaaaaaaak_ serasa di tampar oleh situasi yang
membuat aku tak berdaya.. aku hanya bisa terdiam tanpa kata.. kembali
menjatuhkan air mata tanpa bisa melawan.. dan hanya mampu merenung tanpa
harapan..
BUT di
hari ini,, aku mencoba melangkah dengan angka baruku.. meninggalkan semua
cerita dua puluh dua ku.. menutup semua lembaran dua puluh duaku dan membuka
lembaran baru di dua puluh tigaku..
dua puluh tigaku yang masiih
terhampar putih bersih tanpa tinta setitikpun.. dua puluh tigaku yang semoga
akan terisi oleh tinta kebahagiaan.. dua puluh tigaku yang semoga akan terisi
oleh tinta yang penuh berkah..
selamat Usia baru untuku,,
barakallah..
semoga kesedihan berakhir di
dua puluh dua dan kebahagiaan selalu menyertai dua puluh tiga..
barakallah,, barakallah,,
barakallah..
angka yang penuh harapan
untuk jalani hariku…
dan kumulai dengat 1 kalimat
Basmalah...
Amin O:-)
BalasHapusYuuu cepat move on
Sahabatmu ini akan ada menemanimu ;-)