Jumat, 10 Januari 2014

selalu ada harapan di 10 januari..



Hingga hari ini aku masih di beri kepercayaan untuk tetap melihat semua keagungan-Nya..
Hari pertama di angka baruku dengal awal yang cukup nyebelin.. telat bangun gara-gara mimpi yang serasa nyata,, diketawain si siteteh si aa,, pagipagi dengan lari marathon menuju kamar mandi dan berakhir dengan FIX KESINGAN MAKSIMAL !!!!! kebayang ga aku berangkat kerja hampir jam Sembilan,, dan ini pengalaman pertamaku kesiangan ampe separah ini -____- 
tapi pagi ini juga ga bgitu buruk.. cukup menyenangkan karena guyuran bermacam doa dan harapan dari orang-orang tersayang yang terus membanjiri layar handphone ku dari jam 00:01 tadi malam..
thank for my plen :* 
Okeeh mesti nyebelin tapi gokil lah.. :D
Dan tetap rasa syukurku slalu ku panjatkan untuk hari special ini.. :)
Well… Kini aku dihadapkan dengan angka dua puluh tiga setelah melalui berbagai kisah di dua puluh dua kemarin..
Angka dua puluh dua telah kulalui dengan berbagai suka duka serta warna warni yang ku bungkus dalam sebuah cerita..
Cerita yang akan slalu ku simpan dalam museum jiwa..
Berbagai masalah kuhadapi dalam perjalanan angka itu,, yang memaksaku untuk mengerti arti sebuah pendewasaan..
Ribuan tetes air mata ku jatuhkan di angka itu,, yang memaksaku untuk mengerti arti dari sebuah keikhlasan,,
Teringat dalam renungku sekilas tentang perjalanan dua puluh duaku ..
Berawal dari sebuah kue tar berhias foto “kita” serta sebuah box berisi jam tangan dari seseorang yang sempat memberi warna di angka ku itu..

Dua puluh duaku sungguh berawal indah..
Ia slalu menemani di berbagai kondisiku. Bahkan di saat kondisi terburukku sekalipun. Aku yang dulu merasa sebatang kara tinggal di perantauan, namun masih bisa tersenyum karena Ia yang slalu membuatku merasa ada.. karena nya juga aku masih bisa kuat saat harus tinggal sendiri di kota ini.. karena nya aku mampu menahan ledakan tangisku saat ku dihadapkan masalah dengan kakakku satu-satunya..
Dia lah yang menjadi alasan aku masih bertahan tinggal di kota ini saat itu..
Namun semua keindahan itu berakhir di pertengahan dua puluh duaku.. kekecewaan kini menghiasi angka dua puluh dua ku.. Ia tak lagi menjadi kekuatanku.. bahkan ia telah membuatku rapuh.. Ia pergi disaat ku kembali jalin hubungan baik dengan kakaku.. entah kenapa aku harus kehilangan orang yang slalu menguatkan hari-hariku di saat ku mulai melihat kembali kasih sayang kakaku dan di saat ku kembali ke rumah..
Dan hari itu,, hari kedua bulan ramadhan di angka dua puluh duaku,, awal ku merasa tersakiti oleh orang yang aku banggakan.. yah.. hari yang tak mungkin bisa aku lupakan.. betapa aku merasakan sakit yang sangat dalam di hari itu..
Enam bulan ku genggam kekecewaan itu,, hatiku yang merona saat itu berubah jadi kelabu..
Tak ada tawa,, tak ada ceria dalam rautku meskipun aku tahu ada seseorang di sana yang berusaha mengembalikan semua ceriaku.. seseorang yang telah mencuri semua perhatian keluargaku.. seseorang yang tak pernah ingin ku lihat karena suatu alasan..
Hingga entah kapan dan apa yang terjadi akhirnya tawa itu kembali aku temukan..
Kebahagiaan tiba-tiba menyelimutiku kembali di hampir penghujung dua puluh duaku..
aku mulai menyadari akan semua pengorbanan seseorang..
seseorang yang slalu ada meski tak ku harapkan,, seseorang yang slalu datang meski tak ku minta,, seseorang yang tak pernah marah meski slalu ku kecewakan..
dan di penghujung dua puluh duaku,, aku melakukan sebuah kesalahan besar.. alasan yang dulu tak ingin ku langgar akhirnya aku langgar juga.. hatiku luluh tanpa alasan..
entah apa yang terjadi,, hatiku tiba-tiba berontak untuk menerima uluran tangan hangatnya..
kesedihanku hilang saat bersamanya,,
hatiku merasakan segarnya oksigen baru ketika ku mulai menerima kehadirannya..
bebas,, lepas,, tak ada penat yang dulu ku rasakan..
semua sakit dalam hatiku telah terbalut oleh kebahagiaan baruku.. dan kelabukupun sedikit demi sedikit kembali menjadi merona..
namun semua tak berakhir lama.. sesuatu terjadi dan *plaaaaaaak_ serasa di tampar oleh situasi yang membuat aku tak berdaya.. aku hanya bisa terdiam tanpa kata.. kembali menjatuhkan air mata tanpa bisa melawan.. dan hanya mampu merenung tanpa harapan..
BUT di hari ini,, aku mencoba melangkah dengan angka baruku.. meninggalkan semua cerita dua puluh dua ku.. menutup semua lembaran dua puluh duaku dan membuka lembaran baru di dua puluh tigaku..
dua puluh tigaku yang masiih terhampar putih bersih tanpa tinta setitikpun.. dua puluh tigaku yang semoga akan terisi oleh tinta kebahagiaan.. dua puluh tigaku yang semoga akan terisi oleh tinta yang penuh berkah..
selamat Usia baru untuku,, barakallah..
semoga kesedihan berakhir di dua puluh dua dan kebahagiaan selalu menyertai dua puluh tiga..
barakallah,, barakallah,, barakallah..
angka yang penuh harapan untuk jalani hariku…
dan kumulai dengat 1 kalimat Basmalah...


1 komentar:

  1. Amin O:-)
    Yuuu cepat move on
    Sahabatmu ini akan ada menemanimu ;-)

    BalasHapus